Tempat Miqat
Miqat artinya batas antara tanah cuci dan tanah-tanah lainnya. Di tempat miqat inilah para jamaah haji ataupun umroh harus menggunakan pakaian ihram, yaitu dengan membaca niat haji atau umroh baru kemudian jamaah boleh memasuki tanah suci.
Tempat Miqat ini tidak hanya digunakan untuk berihram jamaah haji saja, akan tetapi sebagai tempat berihram juga bagi jamaah umroh sebelum memasuki tanah suci. Selain Yalamlam, terdapat empat tempat miqat yang akrab di datangi oleh jamaah asal Indonesia. Yakni, Masjid Tan'im atau disebut juga Mesjid Aisyah, Masjid Dzul Hulaifah atau Bir Ali yang menjadi miqat penduduk Madinah, Ji'ranah, dan Masjid Al Hudaibiyah.
Miqat di Masjid Al Hudaibiyah
Terletak sekitar 26 kilometer dari Masjidil Haram, Hudaibiyah merupakan salah satu dari beberapa tempat yang dipergunakan untuk Miqat Umroh yang sangat sederhana. Dikatakan sederhana karena fisik bangunan ini berbeda dengan bangunan miqat lain, seperti Masjid Tan’im dan Masjid Bir Ali. Walaupun sederhana, namun bangunan masjid yang luasnya tidak lebih dari 1000 meter persegi ini memiliki berjuta makna.
Masjid ini Nampak tidak terlalu luas, tidak seperti masjid miqat bir Ali yang memiliki ratusan toilet dan tempat berganti pakaian. Masjid ini hanya memiliki empat kamar mandi dan tempat wudhu yang sangat kecil. Keberadaan fasilitas parkir pun tidak seluas masjid Tan’im maupun Masjid Bir Ali di Madinah.
Kota ini diambil nama sebuah sumur Asy-Syumaisi. Dan dinamakan Hudaibiyah karena berasal dari nama seorang laki – laki yang menggali sumur di tempat tersebut. Kota Hudaibiyah terletak di kawasan perbatasan Tanah Haram yang berjarak dua puluh enam kilo dari Masjidil Haram. Kota ini merupakan pintu masuk bagi umat muslim dalam memenangkan Fathul Makkah atau Pembebasan Kota Mekah.
Penamaan kota ini dilakukan untuk mengingat perjanjian Hudaibiyah yang dilakukan oleh Rasululah SAW dengan paran kafir Quraisy. Kota ini merupakan salah satu kota yang penting dalam sejarah keislaman. Untuk itulah mengapa kota ini selalu menjadi tujuan jutaan jamaah umroh dan haji setiap tahunnya.
Salah satu tempat bersejarah di Kota Mekah ini terdiri dari daerah dengan padang pasir yang terhampar luas. Daerah ini juga merupakan kawasan pengembalaan unta dan kambing. Bahkan pemerintah Arab Saudi sedang melakukan pengembangan intensif pada kawasan ini agar menjadi sentra peternakan kambing dan unta dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Di daerah peternakan di tengah padang pasir ini, jamaah bisa melihat proses pemerahan susu unta dan juga diperbolehkan untuk merasakan susu khas hewan berpunuk tersebut.
Umroh ketiga yang kami lakukan di Masjid Al Hudaibiyah, ini adalah kegiatan ibadah umroh terakhir yang kami lakukan pada edisi umroh kali ini. Dua kali kegiatan umroh sebelumnya miqatnya di Masjid Bir Ali dan di Tan'im atau dikenal Masjid aisyah. Perjalanan wisata religi yang kami lakukan sebelum ambil miqat di umroh ketiga ini kami berkunjung ke tempat sentra peternakan unta. Ada banyak sekali unta kami temukan yang berkelompok-kelompok sesuai dengan pemilik atau penggembala masing-masing.
Betapa tertegunnya kami melihat pemandangan ini, membuat kami bertafakur kepada sang Maha Segalanya Allah SWT. Bayangkan di hamparan padang pasir yang kering dan gersang, terdapat kehidupan domba, unta dan manusia si penggembala. Sepanjang jalan tidak ada kami temukan aliran sungai, genangan air, dan hijaunya rerumputan, tapi hewan Domba maupun unta hidup dengan makmur, dan menghasilkan banyak susu sebagai penghidupan sipenggembala dan tuannya.
Kami melihat sendiri bagaimana proses penggembala unta sedang memerah susu ternaknya, banyak sekali mengalir susu murni, putih dan memiliki aroma yang khas. susu yang barusan diperah itupun langsung disalin dalam botol yang telah disiapkan, kekitar muatan 400 gr. Susu itupun langsung di jual ke para jamaah/pengunjung seharga 5 Real. Teman-teman jamaah berebutan membelinya, sepertinya ingin sekali merasakan khasiat susu unta yang katanya memiliki zat protein yang tinggi dan bergizi serta memiliki banyak khasiat lainnya. Selain ada yang minum langsung di tempat, ada juga yang menikmatinya di dalam bis, bahkan ada yang membawa sampai ke hotel dan disimpan dalam kulkas, dan selanjutnya di bawa pulang ke tanah air Indonesia.
Sampai disini dulu ukiran kehidupan saya malam ini, semoga bermanfaat. Next time saya akan mengukir sisi-sisi kehidupan lainnya.
wassalam, Fira Kahar
#30DWC #DWCJILID14 #DAY7
Sesuatu banget dek
Insyallah waktunya kan segera tiba mak...
Insyallah kan sampai waktunya dek
kalau yang dibawa teman-teman jamaah mba gak tau juga dek, gimana kondisinhya setelah nyampe indo, lupa nanya sih heee
Hello pembaca yang sholeh dan sholehah
Terima kasih ya, telah mampir dan baca tulisanku di blog www.firakahar.com ini.
Alhamdulillah wa syukrulillah aku bisa jumpai pembaca dengan menulis di blog, kalaulah ada tulisanku bermanfaat bagin pembaca, jangan sungkan dan ragu untuk di share, follow dan di coment ya.
Aku senang dan bahagia jika ada kritik ataupun masukan yang membangun terhadap tulisan-tulisanku di blog ini.
Jika ada kesempatan untuk bekerjasama boleh hubungi hp/wa-ku: 8117306556, by email_ku: mfwkk@yahoo.com
see you
regard from me
FIRA KAHAR