Amplop Rahasia Kedua
Baru hitungan dua atau tiga Bulan Lany mengenal Nedy. Keduanya diperkenalkan oleh guru ngaji, yang kebetulan suami guru ngaji Lany orang Bengkulu, dan guru ngaji Nedy juga orang Bengkulu. Rumah keduannyapun bersebelahan. Jadi sangat mempermudah proses ta'arufnya Lany dan Nedy kala itu.
Lany baru saja menyelesaikan pendidikannya di Universitas negeri Padang, Dia sedang menunggu waktu yang pas untuk pulang ke kampungnya yakni Provinsi Bengkulu, tinggal lagi menunggu selesainya waktu UAS mahasiswa yang diajarnya, yakni mahasiswa PGTK dan PGSD Adzkia Padang dan Bukit Tinggi. Sejak semester lima kuliah Jurusan seni rupa, lany sudah mengabdi mengajar mahasiswa D2 PGTK Adzkia. Mata Kualiah yang di ajarnya adalah mata kuliah pendidikan seni rupa dan menggambar.
Sekitar akhir bulan Juni tahun 2004, Lany dapat telpon dari guru ngajinya, untuk segera menemui beliau di kantor pada hari itu juga, Kebetulan lany sedang tidak ada kesibukan. Lany baru saja pulang dari renang di Muslimah Center kota Padang. Dengan perasaaan dan fikiran yang penuh penasaran, Lany pun bergegas bersiap menuju kantor guru ngajinya. Ada apakah gerangan?. Tidak pernah selama ini mendapat perintah mendadak dan harus sesegera ini dari uni. Panggilan Uni adalah panggilan sayang untuk seorang perempuan yang lebih tua dari kita di daerah Sumatera Barat, Karena sayang ddan hormatnya Lany dan teman-temannya memanggil guru ngaji mereka dengan sebutan Uni.
Sekitar 30 menit Lany sudah sampai di kantor Uni, sesampai di sana Lany langsung menemui Uni di meja kerjanya, Setelah salam dan cupika-cupiki Lany dipersilahkan duduk pas di depan Uni, Posisi Lany hanya berjarak sebuah meja kerja dengan Uni. Perasaan Lany waktu itu dag dig dug penuh penasaran, sempat terlintas olehnya bahwa dia akan mendapat tugas dakwah baru, misalnya ngisi pengajian , liqo'at atau forum-forum mentor lainnya. tapi kenapa mesti ketemuan ya, biasanya kalau tugas seperti itu selama ini cukup via telpon atau sms saja. Lany berusaha menerka-nerka.
Uni hanya tersenyum melihat Lany yang sedang duduk di depannya, sepertinya uni mengetahui apa yang ada dalam fikiran Lany yang lagi diliputi rasa penasaran. Dalam hatinya uni salut dan bangga pada Lany yang sangat ta'at dan loyal pada gurunya, walaupun dia tidak memberitahukan alasan kenapa Lany harus menemuinya, tanpa pertanyaan Lany langsung datang menemuinnya. Lany adalah seorang mutorobbi yang bisa diandalkan, gumam Uni dalam hati.
"Kapan Lany pulang ke bengkulu?", Tanya Uni memulai pembicaraan.
"Insyallah sekitar dua minggu lagi Ni", Jawab Lany mantap.
"Hmmm....yakin kamu mau pulang?" Uni kembali bertanya sambil tersenyum menggoda.
"Insyallah Uni, Lany kan sudah selesai tugas menuntut ilmu di sini, sesuai rencana awal, setelah tamat S1 Lany ingin mengabdi di Kampung Ni". Ulas Lany tentang rencananya, Unipun sebenarnya sudah mengetahui itu, waktu kurang lebih dua tahun bersama adalah waktu yang lumayan bisa saling mengenal antara murobbi dan mutorabbi, apalagi Lany adalah salah satu binaan Uni yang aktif dan energik. Bagi Lany Uni yang satu ini adalah murobbi yang ketiga selama Lany mengikuti kegiatan Liqo'at di Kota Padang. Lany ngaji sejak tahun pertama kuliah, tepatnya di semester kedua.
Sepertinya mata dan tangan Uni sedang sibuk mencari sesuatu yang ada di dalam tas kerjanya. Lany hanya diam duduk di dapan Uni.
"Naah ini dia yang dicari" komentar Uni sambil tangan kanannya mengeluarkan sebuah amlop putih ukuran panjang dalam tasnya.
Tangan unipun mengulurkan amplop itu pada Lany.
"Amlop apa ini Uni?" Tanya Lany semakin penasaran. Tangannya bergerak cepat mau membuka amplop itu.
"Afwan Lany, amplopnya anti buka di rumah saja ya, karena isinya rahasia".
Mendengar kata isi amplop rahasia, fikiran Lany langsung menerawang ke masa satu tahun yang lalu, dimana Lany pernah mendapat amlop yang isinya juga rahasia dari murobbi sebelumnya. Lany ingat bahwa amplop isi rahasia itu isinya sebuah biodata lengkap seorang ikhwah beserta fotonya, yang mana jika amplop itu sudah ditangan akhwat, berarti ikhwah itu sudah siap untuk berta'aruf sengan akhwat yang menerima dan dituju amplop tersebut.
"MasyaAllah" Komentar Lany spontan, setelah berhasil menerka isi amlop itu.
"Ada apa Lany, sepertinya kamu sudah tau maksud dan tujuan isi dari amlop itu?" Tanya Uni pada Lany.
"iya Uni, afwan sebelumnya, walaupun Lany belum membuka amlopnya, sepertinya terkaan Lany tentang isi amlop ini betul adanya. Terus Uni kan sudah tau rencana Lany mau segera pulang ke Bengkulu setelah selesai urusan mahasiswa yang Lany ajar". terang Lany pada Uni.
"Betul Uni tau itu, makanya Uni berikan amplop itu sebelum Lany Pulang" jawab Uni santai.
"maksud Lany, ta'aruf itukan ada prosesnya Ni, sedangkan waktu Lany di sini tinggal dua minggu lagi".
"Iya Lany, lebih cepat lebih baik, sekarang silahkan Lany pelajari dulu isi amlop itu, besok pagi uni tunggu jawaban Lany, jika jawaban anti lanjut maka besok siang uni tunggu Lany di rumah Uni, untuk proses ta'aruf". Dengan tegas Uni menjelaskan.
Akhirnya Lany menyerah dengan keputusan dan jawaban terakhir Uni. Lanypun berpamitan pulang, perasaannya tak menentu, fikiran Lany dipenuhi dengan pertanyaan penasaran. Siapakah ikhwah yang ada di biodata ini? Kenalkah Lany dengan Dia? Orang asal manakah?. Tidak sabar rasanya Lany ingin sampai di kamarnya Lany ingin segera mengetahui jawaban-jawaban dari pertanyaan yang melintas di fikirannya. isi dari biodata yang ada di amlop rahasia dari murobbi tadi akan menjawab semua pertanyaan itu.
Uni hanya tersenyum melihat Lany yang sedang duduk di depannya, sepertinya uni mengetahui apa yang ada dalam fikiran Lany yang lagi diliputi rasa penasaran. Dalam hatinya uni salut dan bangga pada Lany yang sangat ta'at dan loyal pada gurunya, walaupun dia tidak memberitahukan alasan kenapa Lany harus menemuinya, tanpa pertanyaan Lany langsung datang menemuinnya. Lany adalah seorang mutorobbi yang bisa diandalkan, gumam Uni dalam hati.
"Kapan Lany pulang ke bengkulu?", Tanya Uni memulai pembicaraan.
"Insyallah sekitar dua minggu lagi Ni", Jawab Lany mantap.
"Hmmm....yakin kamu mau pulang?" Uni kembali bertanya sambil tersenyum menggoda.
"Insyallah Uni, Lany kan sudah selesai tugas menuntut ilmu di sini, sesuai rencana awal, setelah tamat S1 Lany ingin mengabdi di Kampung Ni". Ulas Lany tentang rencananya, Unipun sebenarnya sudah mengetahui itu, waktu kurang lebih dua tahun bersama adalah waktu yang lumayan bisa saling mengenal antara murobbi dan mutorabbi, apalagi Lany adalah salah satu binaan Uni yang aktif dan energik. Bagi Lany Uni yang satu ini adalah murobbi yang ketiga selama Lany mengikuti kegiatan Liqo'at di Kota Padang. Lany ngaji sejak tahun pertama kuliah, tepatnya di semester kedua.
Sepertinya mata dan tangan Uni sedang sibuk mencari sesuatu yang ada di dalam tas kerjanya. Lany hanya diam duduk di dapan Uni.
"Naah ini dia yang dicari" komentar Uni sambil tangan kanannya mengeluarkan sebuah amlop putih ukuran panjang dalam tasnya.
Tangan unipun mengulurkan amplop itu pada Lany.
"Amlop apa ini Uni?" Tanya Lany semakin penasaran. Tangannya bergerak cepat mau membuka amplop itu.
"Afwan Lany, amplopnya anti buka di rumah saja ya, karena isinya rahasia".
Mendengar kata isi amplop rahasia, fikiran Lany langsung menerawang ke masa satu tahun yang lalu, dimana Lany pernah mendapat amlop yang isinya juga rahasia dari murobbi sebelumnya. Lany ingat bahwa amplop isi rahasia itu isinya sebuah biodata lengkap seorang ikhwah beserta fotonya, yang mana jika amplop itu sudah ditangan akhwat, berarti ikhwah itu sudah siap untuk berta'aruf sengan akhwat yang menerima dan dituju amplop tersebut.
"MasyaAllah" Komentar Lany spontan, setelah berhasil menerka isi amlop itu.
"Ada apa Lany, sepertinya kamu sudah tau maksud dan tujuan isi dari amlop itu?" Tanya Uni pada Lany.
"iya Uni, afwan sebelumnya, walaupun Lany belum membuka amlopnya, sepertinya terkaan Lany tentang isi amlop ini betul adanya. Terus Uni kan sudah tau rencana Lany mau segera pulang ke Bengkulu setelah selesai urusan mahasiswa yang Lany ajar". terang Lany pada Uni.
"Betul Uni tau itu, makanya Uni berikan amplop itu sebelum Lany Pulang" jawab Uni santai.
"maksud Lany, ta'aruf itukan ada prosesnya Ni, sedangkan waktu Lany di sini tinggal dua minggu lagi".
"Iya Lany, lebih cepat lebih baik, sekarang silahkan Lany pelajari dulu isi amlop itu, besok pagi uni tunggu jawaban Lany, jika jawaban anti lanjut maka besok siang uni tunggu Lany di rumah Uni, untuk proses ta'aruf". Dengan tegas Uni menjelaskan.
Akhirnya Lany menyerah dengan keputusan dan jawaban terakhir Uni. Lanypun berpamitan pulang, perasaannya tak menentu, fikiran Lany dipenuhi dengan pertanyaan penasaran. Siapakah ikhwah yang ada di biodata ini? Kenalkah Lany dengan Dia? Orang asal manakah?. Tidak sabar rasanya Lany ingin sampai di kamarnya Lany ingin segera mengetahui jawaban-jawaban dari pertanyaan yang melintas di fikirannya. isi dari biodata yang ada di amlop rahasia dari murobbi tadi akan menjawab semua pertanyaan itu.
#30DWC
#30DWCJILID14
#DAY28
Mohon do'anya cerita ini akan menjadi bagian dari novelku nantinya.... Aamiin.
Hello pembaca yang sholeh dan sholehah
Terima kasih ya, telah mampir dan baca tulisanku di blog www.firakahar.com ini.
Alhamdulillah wa syukrulillah aku bisa jumpai pembaca dengan menulis di blog, kalaulah ada tulisanku bermanfaat bagin pembaca, jangan sungkan dan ragu untuk di share, follow dan di coment ya.
Aku senang dan bahagia jika ada kritik ataupun masukan yang membangun terhadap tulisan-tulisanku di blog ini.
Jika ada kesempatan untuk bekerjasama boleh hubungi hp/wa-ku: 8117306556, by email_ku: mfwkk@yahoo.com
see you
regard from me
FIRA KAHAR